Kuliah di Luar Negeri Tanpa Beasiswa (1)

Harus tajir? Nggak juga. Itu yang gue alami setelah 4 bulan berada di Perancis. Ternyata, beasiswa bukan satu-satunya harapan untuk mewujudkan cita-cita sekolah di luar negeri. Dan bukan penghalang bagi mereka yang kebetulan tidak punya status PNS, dosen, mahasiswa terbaik, pekerja LSM, penerima award, dan semua titel-titel yang bikin minder lainnya. Kembali ke titik awal, semua cita-cita bisa terwujud karena adanya kerja keras, niat yang kuat, restu orang tua dan Allah SWT.

Setelah gagal suragal dengan segala jenis beasiswa, apalagi umur terus nambah sampe melewati batas usia syarat penerima beasiswa, apalagi yang bisa gue harapkan selain keajaiban. Toh akhirnya restu ortu itu dateng juga. Dan hanya karena itulah gue bisa berangkat, soalnya untuk apply visa ke Perancis, gue perlu minjem copy-an rekening koran mereka buat ditunjukin diantara dokumen lainnya.

Berangkat ke Eropa memang nggak mudah. Pertama, soal visa. Semua harus pas. Alasan keberangkatan harus jelas, bukti kemampuan finansial yang minimal 7000-an Euro itu harus meyakinkan agar kita tidak dianggap imigran yang bakal menyusahkan negara tujuan. Institusi pendidikan yang dituju juga sudah harus menerima kita dan memberikan surat penerimaan. Tempat tinggal juga harus jelas.

Semua itu jadi momok bagi yang tidak punya beasiswa. Tapi kenyataannya, banyak yang sampai sini dengan selamat tanpa beasiswa. Niat dan kerja keras, itu lah yang memudahkan mereka yang berniat menuntut ilmu dengan keterbatasan dana. Seorang teman yang tidak pernah saya sangka bisa sampe sini, ternyata sudah sampe sini duluan dengan segala upaya. Berhasil melobi sekian orang di keluarganya untuk mendukungnya, dia dapatkan pinjaman sementara tujuh ribu euro sebagai modal permohonan visa nya. Ada lagi teman dari negeri Cina, yang punya cerita lebih unik. Di kalangan masyarakat Cina, ada tradisi ‘arisan’ untuk saling membantu secara ekonomi. Arisan tersebut mencakup banyak orang dalam keluarga atau komunitas. Dari arisan bergilir itulah, orang Cina yang tidak mampu bisa menuntut ilmu ke luar negeri.

“Para pejuang non-beasiswa” ini, kalau boleh saya sebut begitu, justru punya mental bertahan hidup yang lebih dibanding mereka yang secara finansial lebih terjamin. Mereka mencari tempat tinggal sendiri (tentu saja yang lebih murah) dan mengakali pengeluaran mereka dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mendaftar program “Un Toit Deux Generations” alias “One Roof Two Generations” yaitu tinggal bersama manula yg sendirian secara gratis. Selain itu, mereka juga mencari pekerjaan. Dari mulai cuci piring di restoran, cleaning service, pelayan, baby sitter, ngamen, dan sebagainya.

Mereka juga lebih cepat membaur di masyarakat lokal, karena itu umumnya bahasa mereka lebih cepat berkembang. Pengetahuan mereka tentang urusan2 administratif juga lebih banyak seperti cara berlangganan telpon, perpanjangan visa, transportasi, dll. Belum lagi bagaimana cara mendapatkan sesuatu dengan lebih murah.

Salut gue kepada freemover ini juga adalah ketekunannya dalam studi, walaupun nggak sempat bersenang2 karena bokek, mereka bertekad untuk lulus karena sudah bayar sekolah 🙂

Akhirnya wawasan gue pun bertambah di sini. Beasiswa bukan satu-satunya harapan, dan ga dapet beasiswa bukan akhir dari segalanya 🙂

Klik di sini untuk melanjutkan membaca bagian ke-2  🙂

11 respons untuk ‘Kuliah di Luar Negeri Tanpa Beasiswa (1)

  1. Fauzan Kun berkata:

    Salam, Boleh kenal lebih lanjut sama yg punya website? Saya sangat tertarik untuk kuliah ke luarnegeri, tanpa beasiswa karena coba gagal terus…
    azheema19@gmail.com ini alamat email saya, kalo bisa minta waktu buat chat… saya tunggu jawabanya

  2. jack tole berkata:

    cerita ini memotivasi saya untuk juga ingin sekolah ke sana….terimakasih atas ceritanya ya mbak….

  3. aftri berkata:

    Halo, mbak..
    Saya nemu blog ini pas nyari-nyari tentang plastik untuk wrapping.. hihi..
    Isinya menarik dan menginspirasi saya yang sedang galau urusan pindahan, karena insya Allah saya juga akan melanjutkan studi di swedia tanpa beasiswa juga..
    Perjuangan akan dimulai..
    Salam kenal ya 🙂

  4. Bud berkata:

    Aaah saya suka sekali blognya ❤ Nemu blog ini ketika lagi browsing pakaian untuk musim dingin 🙂 meskipun yang disampaikan hal-hal kecil, tapi menarik dan inspiring 🙂 sekarang masih di Perancis Mbak?

  5. Feinnaaa berkata:

    suka banget sama blog ini:D haha. bacanya jadi termotivasi, sama ada yang ngakak ngakakannya (?) aku masih 3 smp tapi udah mimpi mau ke paris ntar kuliah ._. Blog kaka bermanfaat bangeetttt,makasih ya kaaaaa:DD<3

Tinggalkan Balasan ke Feinnaaa Batalkan balasan