“Colonizer who Become Colonized: A Case Study of Turkish Muslim Minority in Greece”

Adalah judul presentasi gue hari ini di kelas Postcolonial Studies. Setelah nyiapin lebih dari sebulan, terutama sejak pulang dari Yunani, baca beberapa buku di perpus (nggak semuanya, cuma bab-bab penting aja), googling, dan wawancara, hasilnya lumayan juga. Alhamdulillah dosennya puas dengan tema dan alur pemikiran gua, walopun secara pribadi gue kurang puas dengan visual presentasi gue. Masih terlalu banyak tulisan daripada gambar 🙂

photo3

Hari ini ada dua yang presentasi. Gue (sendiri) dan si cewek Perancis blonde yang banci tampil minta di tampol itu, berdua dengan temannya. Seperti biasa tu cewe kalo presentasi lama ngebosenin karena dia kebanyakan ngomong (tapi dia nya over pede). Tema nya sih menarik, tentang keturunan Korea yang terjebak di Jepang sejak Perang Dunia II. Tapi dia ngga menganalisa apa-apa, ngga membahas teori poskolonial yang pernah dikasih dosen, cuma ngebeberin “cerita” doang. Dan untungnya, gue tampil pertama 😉 Curi start! heheh.

Presentasi gue dimulai dengan cuplikan pidato Ahmet Sadik dalam peristiwa Komotini 1990. Lalu gue paparkan problem minoritas Turki di wilayah Trakya Barat, Yunani. Setelah intro tersebut baru gue masuk ke dalam presentasi, dan mengajak orang untuk menengok ke belakang, ke era dinasti Ottoman sampai ke pada kejatuhan Ottoman dan kemerdekaan negara-negara Balkan termasuk Yunani. Lalu gue jelaskan nasib sisa-sisa orang Turki yang tertinggal di wilayah yang sekarang terbagi menjadi tiga wilayah negara yaitu Trakya, yang kini ada yang dikuasai oleh Bulgaria, Turki, dan Yunani. Kemudian gue paparkan research question gue, teori yang gue kutip, dan analisa. Gue perdengarkan juga rekaman wawancara gue dengan narasumber dari Trakya Barat. Terakhir baru kesimpulan.

Banyak juga studi pustaka yang gue pakai. Selain Benedict Anderson untuk teori ‘imagined community’, ada Cliff Geertz untuk persoalan ‘kinship’, gue juga mengutip apa yang dipaparkan dosen gue tentang mitos pasca kemerdekaan. Sisanya gue banyak mengutip dari disertasi dan tesis asisten profesor di Universitas Trakya tentang minoritas Turki di Yunani. Tentang sejarah dinasti Ottoman, gue kutip dari buku di perpus kampus. Untuk metodologi, thanks to temen gue Letyzia Taufani yang memperkenalkan gue kepada Benedict Anderson. Dia yang membuat teori-teori kaya gini jadi lebih mudah di cerna 😀

Minggu berikutnya, di kelas yang sama ketika kita ujian, dosen gue nunjukin gue nilai yang dia berikan untuk gue. Wow, gue dapet 15/20 🙂 Peringkat kedua setelah si cewek blonde minta ditampol itu yang dapet 16. Alhamdulillah, I am proud of my self 🙂 walopun sebel kenapa tu cewe malah dapet 16? Grrr. Apa karena dia lebih banyak ngoceh?

Tapi hari ini, waktu gue dateng ke ruangan pak dosen untuk konsultasi rencana tesis gue, doi bilang “Hey you know what? I bumped your presentation mark 1 point higher! I was a bit underestimate your presentation’s impact to the class, but surprisingly, your classmates CITED your presentation as their answer for the quiz last week!”

WHOAAA!!!

Presentasi gue dipake sebagai referensi temen2 sekelas waktu ngejawab soal quiz! Hahahaha! Subhanallah… ajegile… manatahaan… ^_^ Jadi, I got 16/20. Cihuy!

6a00d83451cdc869e20120a8b4166c970b-1

51Zv7kuDgEL._SY344_BO1,204,203,200_

9781844070404

Histoire Ottoman

L'Empire Ottoman

 

5 respons untuk ‘“Colonizer who Become Colonized: A Case Study of Turkish Muslim Minority in Greece”’

Tinggalkan Balasan ke zizadesita Batalkan balasan